Wednesday, November 23, 2011

Jeruk Nipis











Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, Swingle.)
Familia : Rutaceae


Uraian :

Jeruk nipis (citrusaurantifolia) termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Batang pohonnya berkayu ulet dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Bunganya berukuran kecil-kecil berwama putih dan buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 200 m - 1.300 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 1.000 mm - 1.500 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 12 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 0 bulan - 6 bulan · Suhu udara : 200 C - 300 C · Kelembapan : sedang - tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah · Jenis : latosol, aluvial, andosol. · Tekstur : lempung berpasir lempung dan lempung liat · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 40 cm - 170 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di bawah 40 cm dari permukaan tanah  Kemasaman (pH) : 4 - 9 · Kesuburan : sedang - tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran50 cm x 50 cm x 40 cm. · Tanah bagian atas dipisahkan dari tanah di bawahnya, kemudian diberi pupuk kandang. · Tanah bagian bawah dimasukkan kembali, kemudian disusul tanah bagian atas. b. Persiapan Bibit · Jeruk nipis dapat diperbanyak secara cangkok dan okulasi. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. · Jarak tanam 6 m x 6 m

Nama Lokal :
Lime (Inggris), Lima (Spanyol), Limah (Arab); Jeruk Nipis (Indonesia), Jeruk pecel (Jawa) Limau asam (Sunda)

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak Nafas, Influenza, Batuk; Sakit panas, Sembelit, Terlambat haid, perut mules saat haid; Disentri, Perut Mulas, Perut Mual, Lelah, Bau badan, Keriput wajah

Pemanfaatan :


1. Amandel
    Bahan : 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
    diparut dan 2 sendok makan madu;
    Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil aimya, kunyit
    diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan
    madu dengan ditambah 1/2 gelas air, diaduk sampai merata, dan
    disaring;
    Cara menggunakan: diminum 2 hari sekali secara teratur.

2. Malaria
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 sendok makan kecap, garam
    secukupnya;
    Cara membuat :jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dioplos dengan bahan lainnya dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum tiap pagi menjelang sarapan.

3. Ambeien
    Bahan: 2 - 4 potong akar jeruk nipis;
    Cara membuat: direbus dengan 1 1/2 liter air sampai mendidih
    hingga tinggal 1 liter, kemudian disaring;
    Cara menggunakan : diminum setiap sore weara teratur.

4. Sesak Nafas
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 siung bawang merah, 1 butir telur ayam
    kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 potong gula batu,
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, bawang
    merah diparut kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan
    diseduh dengan air panas secukupnya, diaduk sampai merata,
    kemudian disaring;
    Cara menggunakan: diminum setelah makan pagi secara teratur.

5. Influenza
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok minyak kayu putih, kapur
    sirih secukupnya;
    Cara membuat: jeruk nipis dipanggang sejenak dan diperas untuk
    diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahannya dan diaduk
    sampai merata, dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari secara teratur.

6. Batuk
    a. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 sendok kecap, garam
       secukupnya;
       Cara membuat: jeruk nipis diperis untuk diambil airnya,
       Cara menggunakan: diminum secara teratur 1 kali sehari selama
       sakit

    b. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/4 sendok tepung biji buah pala, 1
       sendok minyak kayu putih;
       Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
       dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
       Cara menggunakan: dipakai sebagai bedak dan dioleskan pada
       dada dan punggung.

7. Sakit panas
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok minyak kelapa, 1 sendok
    minyak kayu putih, 2-4 siung bawang merah yang dihaluskan;
    Cara membuat:  jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dioplos dengan bahan lainnya sampai merata,
    Cara menggunakan: dipakai sebagai kompres dan obat gosok untuk
    dada dan punggung.

8. Sembelit
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 - 4 siung bawang merah, 1 sendok
    minyak kayu putih, buah asam secukupnya, 2 sendok air masak;
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dicampur dengan bahan lainnya dan dihaluskan bersama-sama;
    Cara menggunakan: dioleskan di seluruh tubuh, terutama di seputar
    perut.

9. Telambat datang bulan
    Bahan : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari, kapur
    sirih dan garam secukupnya;
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kunyit
    diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian semua bahan
    tersebut dicampur merata dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

10. Perut mules pada waktu haid datang bulan
     Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 3
     mata buah asam yang sudah masak, 1 potong gula kelapa;
     Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, jahe
     diparut, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diberi 3/4
     gelas air masak dan disaring;
     Cara menggunakan: diminum pada hari pertama haid.

11. Disentri
     Bahan: 2 potong akar jeruk nipis;
     Cara membuat: direbus dengan 2 1/2 gelas air sampai mendidih,
     kemudian disaring;
     Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

12. Perut mules
     Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari;
     Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk


Komposisi :

KANDUNGAN KIMIA :
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kiniia yang bemianfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: - vitamin C 27 miligram, - kalsium 40 miligram, - fosfor 22 miligram, - hidrat arang 12,4 gram, - vitamin B 1 0,04 miligram, - zat besi 0,6 miligram, - lemak 0,1 gram, - kalori 37 gram, - protein 0,8 gram dan - air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.
 sumber :
http://www.iptek.net.id




Read more »

Jarak





Jarak (Ricinus communis Linn.) 
Sinonim : R. inermis et lividus, Jacq. R. speciosus, Burm. R. viridis, Willd. Croton spinosa, Linn.
Familia :
Euphorbiaceae
Uraian :

Tumbuh liar di hutan, tanah kosong, sepanjang pantai, atau ditanam sebagai komoditi perkebunan. Dapat tumbuh di areal yang kurang subur asalkan pH tanahnya 6 - 7 dan drainase airnya baik, sebab akar jarak tidak tahan terhadap genangan air. jarak merupakan perdu tegak yang tumbuh pada ketinggian antara 0 - 800 m di atas permukaan laut, tinggi 2 - 3 m, mudah dikembang-biakkan dengan biji-bijian yang telah tua. Jarak adalah tumbuhan setahun (anual) dengan batang bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas, warna hijau bersemburat merah tengguli. Daun tunggal, tumbuh berseling, bangun daun bulat dengan diameter 10 - 40 cm, bercangap menjari 7 - 9, ujung daun runcing, tepi bergigi, warna daun di permukaan atas hijau tua permukaan bawah hijau muda (Ada varietas yang berwarna merah). Tangkai daun panjang, berwarna merah tengguli, daun bertulang menjari. Bunga majemuk, berwarna kuning oranye, berkelamin satu. Buahnya bulat berkumpul dalam tandan, berupa buah kendaga, dengan 3 ruangan, setiap ruang berisi satu biji. Buahnya mempunyai duri-duri yang lunak, berwarna hijau muda dengan rambut merah.

Nama Lokal :
Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke (Madura),; Gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra),; Malasai, kalalei, alale, tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi); Jarak (Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), Balacai (Ternate), ; Balacai tamekot (Halmahera), tetanga (Bima), luluk (Roti),; Bi ma (China) 

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Kanker rahim, Kank. kulit, Sulit buang air besar, Sulit. Melahirkan, TBC, Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat, lumpuh otot muka, Gatal, Batuk, Hernia, Bengkak, Reumatik, Tetanus, Bronkhitis

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Biji, akar, daun dan minyak dari bijinya.

KEGUNAAN:
Biji:  Kesulitan buang air besar (Constipation), kanker mulut rahim dan
       kulit (Carsinoma of cervix and skin), visceroptosis/ gastroptosis,
       kesulitan melahirkan dan retensi placenta/ari-ari (difficult labor and
       retention of placenta), kelumpuhan otot muka (facial nerve
       paralysis), TBC kelenjar, bisul, koreng, scabies dan infeksi jamur. 
       Juga dipakai pada bengkak (edema).

Daun: Koreng, eczema, gatal (pruritus), batuk sesak, hernia.

akar: Rheumatik sendi, tetanus, epilepsi, bronchitis pada anak-anak,
        luka terpukul, TBC kelenjar, schizophrenia (gangguan jiwa).

Minyak : Constipasi, koreng, luka bakar.

CARA PEMAKAIAN:
Biji :
1. Koreng:
    20 biji dibuang kulitnya, dilumatkan menjadi berbentuk bubur,
    ditambah sedikit garam dan diaduk rata. Tempel di tempat sakit
    sehari 2x.
2. Prolapsus uterus dan rectum:
    Lumatkan biji jarak dan dipakai/ditempelkan pada titik Pai hui  yang
    terletak di kepala.

3. Kesulitan melahirkan dan retensi placenta:
    Lumatkan biji jarak dan tempelkan ketitik akupunktur  Yungchuan 
    (VIII/1 = K-1) yang terletak di tengah-tengah telapak kaki.

4. Kelumpuhan otot wajah:
    Lumatkan biji jarak, tempelkan pada sendi mandibular dan
    lengkungan mulut, 1 x hari, selama 10 hari.

5. Kanker cervix:
    Salep/cream berisi 3-50/o ricin & 3%  dimethyl sulfoxide, dioleskan
    pada kanker cervix 1 x / hari, 5 - 6x / minggu untuk 1 - 2 bulan.
    Dilakukan bersama-sama dengan penyinaran extracorporal.

Efek samping:
nyeri perut, gatal pada liang kemaluan, gatal seluruh tubuh, eczema, biduran (Urticaria), serak, pembengkakan larynx, gatal pada tenggorokan, pengelupasan kulit telapak tangan dan kaki, menggigil, demam, yang hilang dengan obat-obat symptomatik.

Daun : Pemakaian luar: Direbus, airnya untuk cuci atau dilumatkan,
         tempel.
        - Bengkak: Daun dikukus matang, dibungkus ditempat yang sakit.
        - Hernia: Daun + sedikit garam dilumatkan, tempelkan dititik
          tengah telapak kaki.
        - Koreng: Daun segar direndam air panas sampai lemas,
          tempelkan ke tempat sakit.

Minyak:
        - Constipasi: Anak-anak 4 ml dan Dewasa 5 - 20 ml, minum pagi
          hari  sewaktu perut kosong. Wanita hamil dan sedang haid
          dilarang minum (Sebabkan kongesti ringan pada  organ panggul).

Akar: 15 - 30 gr, rebus atau ditim, minum.
        Pemakaian luar: Dilumatkan, tempel.
        - Rheumatik persendian, epilepsi (Ayan): 15 - 30 gr akar direbus,
          minum.
        - Pegal-pegal, luka terpukul: 9 - 12 gr akar kering, rebus.

GEJALA KERACUNAN:
Sakit kepala, muntah berak, panas, leukositosis, gambaran darah putih bergeser ke kiri, produksi kencing terhenti, keringat dingin, kejang-kejang, prostration, meninggal.  Kematian dapat terjadi dengan menelan 20 biji jarak pada orang dewasa dan 2 - 7 biji pada anak-anak.
Menghilangkan racunnya dilakukan dengan cara memanaskan 100' C atau lebih selama 20 menit atau direbus selama 2 jam.  Tetapi khasiat anti kanker hilang dengan pemanasan.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Biji : Rasa manis, pedas, netral. Biji segar sangat beracun, yang hilang dengan cara direbus selama 2 jam atau dengan pemanasan 100'C selama 20 menit. Anti radang, pencahar (purgative actions), koreksi prolaps, anti-neoplastik (anti-kanker), menghilangkan racun (eliminates toxin). Akar: Bersifat penenang, anti-rheumatik. KANDUNGAN KIMIA: Biji : Minyak ricinic 40- 50 % dengan kandungan glyceride dari ricinoleic acid, isoricinoleic acid, oleic acid, linolenic acid, dan stearic acid. Juga mengandung ricinine, sejumlah kecil cytochrome C, Lipase dan beberapa enzym. Disamping ricin D, dengan cara pemurnian bertingkat didapat acidic ricin dan basic ricin. Daun: Kaemferol-3-rutinoside, nicotiflorin, isoquercitrin, rutin, kaempferol, quercetin, astragalin, reynoutrin, ricinine, vit.C 275 mg %. Minyak: Ricinoleic acid 80%, palmitic acid, stearic acid, linoleic acid, linolenic acid, dihydroxystearic acid, triricinolein 68,2%, diricinolein 28%, monoricinolein 2,9%, nonricinolein 0,9%. Akar: Methyltrans-2-decene-4,6,8-triynoate, 1-tridecene-3,5,7,9,11-pentyne, Beta-sitosterol.
Read more »

Tuesday, November 22, 2011

Jambu Biji


Jambu Biji

(Psidium guajava, Linn.)
Sinonim :
Familia :
Myrtaceae
Uraian :
Jambu Biji (Psidium guajava) tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Jambu biji termasuk tanaman perdu dan memiliki banyak cabang dan ranting; batang pohonnya keras. Permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Bentuk daunnya umumnya bercorak bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.

Nama Lokal :
Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji (Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu 

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru;

Pemanfaatan :

1. Diabetes Mellitus
    Bahan: 1 buah jambu biji setengah masak
    Cara membuat: buah jambu biji dibelah menjadi empat bagian dan
    direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk
    diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

2. Maag
    Bahan: 8 lembar daun jambu biji yang masih segar.
    Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih,
    kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.

3. Sakit Perut (Diare dan Mencret)
    Bahan: 5 lembar daun jambu biji, 1 potong akar, kulit dan batangnya
    Cara membuat: direbus dengan 1,5 liter air sampai mendidih kemudian
    disaring untuk diambil airnya
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari pagi dan sore.

4. Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
    Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
    Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
    airnya ditelan dan ampasnya dibuang.

5. Masuk Angin
    Bahan: 10 lembar daun jambu biji yang masih muda, 1 butir cabai
    merah, 3 mata buah asam, 1 potong gula kelapa, garam secukupnya
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter
    air sampai mendidih kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

6. Beser (sering kencing) berlebihan
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 3 sendok bubuk
    beras yang digoreng tanpa minyak (sangan = Jawa).
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2,5
    gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum tiap 3 jam sekali 3 sendok makan.

7. Prolapsisani
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
    Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
    kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: air ramuan tersebut dalam keadaan masih hangat
    dipakai untuk mengompres selaput lendir poros usus (pusar) pada
    bayi.

8. Sariawan
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji, 1 potong kulit batang jambu biji.
    Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih,
    kemudian disaring untuk diambil airnya.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.

9. Sakit Kulit
    Bahan: 1 genggam daun jambu biji yang masih muda, 7 kuntum bunga
    jambu biji.
    Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
    Cara menggunakan: untuk menggosok bagian kulit yang sakit.

10. Obat luka baru
     Bahan: 3 pucuk daun jambu biji.
     Cara membuat: dikunyah sampai lembut
     Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian tubuh yang luka agar
     tidak mengelurkan darah terus menerus.

Komposisi :

KANDUNGAN KIMIA : Buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram

 sumber :
http://www.iptek.net.id
Read more »

Jahe



Jahe

(Zingiber officinale Rosc.)
Sinonim :
--
Familia :
Zingiberaceae
Uraian :
Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.

Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Zingiberis Rhizoma; Rimpang Jahe.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Sifat Khas Tajam dan sumelada. Khasiat Karminatif, stomakik, stimulans, dan diaforetik. PENELITIAN Latifah,1987. Jurusan Farmasi, FMIPA UNPAD. Telah melakukan penelitian pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah pada mencit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang Jahe memberikan efek yang nyata terhadap perpanjangan waktu reaksi. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar efek perpanjangan waktu reaksi (efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan rimpang Jahe Merah antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik yang setara dengan daya analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek antijamur tertinggi diberikan terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Catatan Jahe dapat dibedakan atas dua jenis. 1. Jahe Pahit. 2. Jahe Merah (sunti).

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Rimpang.

Kegunaan
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN
Mulas
Ramuan:
Jahe Merah (parut)   3 rimpang

Cara pembuatan: Diperas.
Cara pemakaian: Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.
Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari.

Serbat
Ramuan:
Jahe  1 rimpang
Bunga Cengkih  2 biji
Buah Kemukus  4 biji
Buah Cabai Jawa  3 biji
Sereh  1 ruas jari tangan
Biji Pala  1 / 5 butir
Daun Jeruk Purut  1/2 lembar
Kulit Kayu Manis   sedikit
Gula Aren  secukupnya
Air  200 ml

Cara pembuatan: Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan : Diulang selama 4 hari.

ASI
Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap Jahe atau Kemangi.

Sakit kepala dan Selesma (Influenza)
Penderita influenza biasanya merasa nyeri di punggung dan di pinggang (greges-greges). Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut penderita dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut.
Jahe Merah   beberapa rimpang
Air   secukupnya

Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian:
Tambahkan minyak kelonyo secukupnya dan gosokkan pada bagian badan yang terasa nyeri. Untuk sakit kepala ditempelkan pada pelipis dan belakang telinga penderita.

Selesma
Ramuan:
Jahe Merah             1 rimpang
Herba Poko segar   1 genggam
Buah kemukus         6 butir
Biji Jintan Hitam       2 butir
Air   sedikit

Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian:
Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian masukkan ke dalam cuka hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar mempercepat keluarnya keringat.

Komposisi :

Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.
Read more »

Daun Kentut

Daun Kentut

(Paederia scandens (Lour.) Merr.)
Sinonim :
= P. chinensis Hance. = P. foetida Auct. = P. foetida, Linn. = P. tomentosa, Bl.
Familia :
Rubiaceae
Uraian :
Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak berhadapan, bentuknya bundar telur sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 3-12,5 cm, lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut atau gundul, tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Mahkota bunga berwarna putih, bagian dalam tabung berwarna ungu gelap. Buah bulat, warnanya kuning, mengkilap, panjang 4-6 mm. Daun dimakan sebagai Ialab atau disayur. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.

Nama Lokal :
Kahitutan (Sunda), Kasembukan (Jawa), ; Bintaos, kasembhukan (Madura), Gumi siki (Ternate); Daun kentut, sembukan (Sumatera); Ji shi teng (China).
 Penyakit Yang Dapat Diobati :
Radang usus (enteritis), Bronkhitis, Reumatik, tulang patah, keseleo; Kejang, perut kembung, Sakit kuning (hepatitis), disentri, batuk; Keracunan organic, Kencing tidak lancar, Luka benturan

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh herba atau akar.  Setelah dikumpulkan, dicuci Ialu dijemur, disimpan dalam tempat kering, untuk digunakan bila perlu.

KEGUNAAN:
· Kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan,  
  perut kembung.
- Rasa sakit pada luka, mata atau telinga.
· Bayi dengan gangguan penyerapan makanan, mainutrisi.
· Sakit kuning (icteric hepatitis), radang usus (enteritis), disentri.
· Bronkhitis, batuk (whooping cough).
· Rheumatism, luka akibat benturan, tulang patah (fraktur),   
  keseleo.
· Darah putih berkurang (leukopenia) akibat penyinaran (radiasi)
- Keracunan organic phosphorus pada produk pertanian.
- Kencing tidak lancar

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-60 g, rebus.
Pemakaian luar: Herba secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus, untuk diturapkan kebagian yang sakit atau herba secukupnya digodok, airnya untuk cuci.  Dipakai untuk pengobatan radang kulit (dermatitis), ekzema, luka, abses, bisul, borok pada kulit, gigitan ular berbisa.

CARA PEMAKAIAN:
1. Perut mules karena angin :  
    25 lembar daun dibuat sayur atau dikukus, makan sebagai lalab
    matang.  Untuk luarnya, daun dilayukan diatas api lalu diikatkan
    pada perut.

2. Mata terasa panas dan bengkak:
    Daun secukupnya dicuci bersih lalu direbus dengan air. Setelah
    mendidih diangkat, penderita didudukkan diatas uapnya.  Bila air
    sudah hangat, maka daunnya dibungkus dengan sepotong kain,
    letakkan diatas mata yang sakit sampai daun menjadi dingin, baru
    kompres tersebut diganti lagi.

3. Sakit lambung (gastritis), perut kembung, disentri :
    15-60 g daun segar dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur.
    Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2 sendok teh garam, aduk
    merata lalu disaring.  Minum sebelum makan.

4. Herpes zooster (cacar ular):
    Daun dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan sedikit
    air dan garam secukupnya, untuk dibalurkan disekitar gelembung-
    gelembung kecil dikulit.

5. Sariawan:
    1/6 genggam daun kentut, 1/5 genggam daun iler, 1/4 genggam
    daun saga, 1/5 genggam daun picisan, 1/4 genggam daun sembung,
    1/4 genggam pegagan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, 3/4
    sendok teh ketumbar, 1/2 jari rimpang lempuyang, 1/2 jari rimpang
    kunyit, 3/4 jari kayu manis, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-
    potong seperlunya.  Rebus dengan 4 1/2  gelas air bersih. sampai
    tersisa kira-kira setengahnya.  Setelah dingin disaring, dibagi untuk
    3 kali minum, habis dalam 1 hari.

6. Radang telinga tengah:
    1/2 genggam daun dicuci bersih lalu digiling halus.  Remas dengan
    1 sendok makan air garam, diperas dan disaring. Airnya dipakai
    untuk menetes anak telinga yang sakit.  Teteskan 4-6 kali sehari,
    setiap kali 3 tetes.

7. Ekzema, kulit gatal (pruritus), neurodermatitis:
    Batang dan daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus,
    tempelkan ketempat kelainan.

Catatan:
Sudah dibuat obat suntik. lnjeksi obat ini menimbulkan rasa sakit lokal. Minum herba ini menimbulkan rasa bau yang khas pada hawa napas dan kencing si pemakai.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa manis, lama-lama terasa sedikit pahit, netral. Anti rematik, penghilang rasa sakit (analgetik), peluruh kentut (karminatif, peluruh kencing, peluruh dahak (mucolytic), penambah napsu makan (stomakik), antibiotik, anti radang, obat batuk (antitussif, menghilangkan racun (detoksifikasi), obat cacing, pereda kejang. KANDUNGAN KIMIA: Batang dan daun mengandung: Asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, paederosid, paederosidic acid dan gama-sitosterol, arbutin, oleanolic acid dan minyak menguap.
Read more »

Aren


Aren

(Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.)
Sinonim :
Arenga sacchrifera Labill.
Familia :
Arecaceae (Palmae).
Uraian :
Tidak berduri tempel. Batang tinggi sampai 25 m dan diameter 65 cm, sebagian batang yang cukup panjang berdaun, di bawahnya terdapat pelepah daun yang tepinya sobek-sobek terurai menjadi serabut hitam. Tangkai daun sampai 1,5 m, helaian daun panjangnya sampai 5 m. Anak daun sampai 145 kali 7 cm, bagian bawah ada lapisan lilin. Berumah satu, tongkol betina dengan tongkol jantan panjangnya 2,5 m. Tongkol bercabang satu kali; cabang samping panjang 1,5 m. Bunga jantan berpasangan, panjang 12-15 mm; benang sari banyak. Bunga betina berdiri sendiri, hampir bulat bola; bakal buah beruang 3, dengan 3 kepala putik. Buah buni bulat peluru, dengan ujung pesok ke dalam, garis tengah 4 cm, beruang 3, berbiji 3. Seluruh Jawa, dalam hutan atau ditanam; 1-1400 m. Catatan: Juga terkenal dengan nama yang lama Arenga saccharifera Labill. Boleh dikatakan semua bagian tanaman dipakai; akarnya untuk bahan anyaman dan untuk cambuk, batang yang dibelah untuk talang (saluran air), kayunya untuk tongkat jalan dan usuk genting, pondoh untuk sayur-mayur makan nasi, tulang daun untuk sapu dan kranjang, daun muda untuk ganti kertas rokok, serabut pelepah untuk tali ijuk, untuk genting, kranjang, sapu, sikat, terasnya dibuat „sagu". Dari tongkol bunga jantan disadap cairan yang mengandung gula, di mana kemudian dibuat gula (gula Jawa), kalau dikhamirkan menghasilkan sagu air, arak atau cuka; bijinya dibuat manisan dan dimakan (kolang-kaling). Bagian yang digunakan Tuak/legen (hasil peragian dari air bunga) dan akar.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Bak juk, Bak jok (Aceh); Pola, Paula, Bagot, Agaton, Bargot (Batak); Anau, Biluluk (Minangkabau); Kawung, Taren (Sunda);Aren, Lirang, Nanggung (Jawa); Jaka, Hano (BaIi); Meka (Sawu); Moke, Huwat (FIores); Akel, Akere, Koito, Akol, Ketan (Sawu); Inru (Bugis); Bole (Roti); Seho (Ternate). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Arengae pinnatae Radix; Akar Aren.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

KHASIAT Diuretik.

Pemanfaatan :
KEGUNAAN
Tuak/legen:
-Sariawan.
-Sembelit.

Akar:
-Batu ginjal.
-Ruam kulit.

RAMUAN DAN TAKARAN

Batu Ginjal:
Ramuan:
Akar Aren                  2 gram
Daun Keji beling         3 gram
Akar Alang-alang       3 gram
Herba Meniran           3 gram
Air                             20 ml

Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian
Diminum 1 kali sehari, 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari atau sampai bntu ginjal keluar. Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar berupa batu, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum rebusan daun Kumis Kucing dan herba Meniran, sebagai pengganti air teh.

Sembelit dan Sariawan:
Legen diminum seperti minuman segar lainnya.

Komposisi :

TUAK: Gula dan minyak lemak.

Read more »

Asam Jawa


Asam Jawa

(Tamarindus indica, Linn.)
Sinonim :
Familia :
Leguminosae
Uraian :
Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.

Nama Lokal :
Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
 
Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok; 

Pemanfaatan :

1. Asma
    Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
    sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara mrnggunakan:  diminum 2 kali sehari

2. Batuk Kering
    Bahan: 3 polong buah asam jawa, ½ genggam daun saga
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring
    Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

3. Demam
    Bahan:  1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya;
    Cara membuat:  kedua bahan tersebut direbus dengan ½  liter air
    sampai mendidih, kemudian disaring
    Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

4. Sakit Panas
    Bahan:  2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam
    secukupnya
    Cara membuat:  kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air
    panas, kemudian disaring
    Cara menggunakan:  diminum biasa
    Catatan:  bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini

5. Reumatik
    Bahan:  1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu =
    jawa)
    Cara membuat:  kedua bahan tersebut ditumbuk halus
    Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit

6. Sakit  perut
    a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih
       dan minyak kayu putih secukupnya
       Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata
       Cara menggunakan:  digunakan sebagai obat gosok, terutama
       pada bagian perut

    b. Bahan:  3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
       Cara membuat:  kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air
       panas, kemudian disaring
       Cara menggunakan:  diminum biasa

     c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu
        jari, 1 potong gula kelapa
        Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan
        bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian
        disaring
        Cara menggunakan:  diminum biasa

7. Morbili
    Bahan:  1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang
    kunyit sebesar ibu jari
    Cara membuat:  kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut
    dicampur sampai merata
    Cara menggunakan:  digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi
    penderita morbili

8. Alergi/Biduren (Jawa)
    Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam
    secukupnya, ¼ sendok kapur sirih.
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
    Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

9. Sariawan
    Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu
    jari, 1 potong gula kelapa
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih
    hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring
    Cara menggunakan:  diminum biasa

10. Luka baru
     Bahan: daun asam jawa secukupnya
     Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat
     Cara menggunakan:  ditempelkan pada luka

11. Luka borok
     Bahan:  beberapa biji asam jawa  (klungsu = jawa)
     Cara membuat:  biji asam jawa ditumbuk halus
     Cara menggunakan:  ditempelkan pada luka, kemudian diperban

12. Eksim dan Bisul
     Bahan:  1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom =
     jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
     Cara membuat:  kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
     Cara menggunakan:  ditempelkan pada bagian yang sakit

13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
     Bahan:  3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
     Cara membuat:  biji asam jawa ditumbuk halus
     Cara menggunakan:  bagian yang bengkak dibersihkan terlebih
     dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih, 
     kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa
     tersebut.

14. Mencegah rambut rontok
     Bahan:  beberapa biji asam jawa
     Cara menggunakan:  sebelum keramas dengan shampo, kepala
     dimasase terlebih dahulu dengan 

Komposisi :
 
KANDUNGAN KIMIA : Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.
  
Read more »

 
Powered by Blogger